Penalaran deduktif yang kadang disebut logika
deduktif, penalaran ini membangun atau mengevaluasi argumen secara deduktif.
Dimana, argumen ini dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik
atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif
dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen
deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya.
Paragraf
deduktif dikembangkan mulai dengan menuliskan gagasan utama atau pikiran
utama pada awal paragraf sebagai data yang umum, kemudian dijabarkan dalam
beberapa pikiran penjelas sebagai sesuatu yang khusus.
Paragraf deduktif disebut juga paragraf pengembangan
umum-khusus.
![]() |
Contoh paragraf deduktfif :
Pengguna
jalan tol akan merasakan nilai tambah melalui jalan tersebut. Secara tidak
langsung, selama mereka berkendaraan dijalan tol, mereka dapat menikmati
pemandangan yang cukup indah di kedua sisi jalan tanpa mengurangi konsenterasi
saat mengendarai kendaraan. Udara di sepanjang jalan terasa segar. Kemacetan
berlalu lintas jarang terjadi. Pengguna jalan pun cepat sampai di tempat
tujuan.
Contoh kalimat penalaran deduktif :
1.
Penarikan kesimpulan secara langsung dari satu
premis
Contoh : Semua anak-anak menyukai film kartun.
Semua
film kartun disukai oleh anak-anak.
2.
Penarikan kesimpulan secara tidak langsung dari
dua premis
Contoh : Semua warga di komplek bunga sedang membuat e-ktp (mayor)
Lampard
adalah warga komplek bunga (minor)
Lampard
sedang membuat e-ktp
Sumber : www.google.com
Basis
Bahasa Indonesia 2A, Erlangga
Bahasa
Indonesia, Intan Prawira
TUGAS BAHASA INDONESIA 2
Nama : Stevania Charissa
NPM : 10209595
Kelas : 3 EA 17